* Orang mati dilompati kucing hidup.
Kalimat tersebut dapat diartikan 3 makna kalimat, yaitu :
Makna 1 : Orang yang mati kemudian dilompati kucing yang hidup.
(Dalam hal ini orangnya tetap mati, dan kucingnya memang hidup)
Makna 2 : Orang yang mati dilompati kucing kemudian orang matinya
menjadi hidup.
Makna 3 : Orang hidup menjadi mati karena dilompati kucing yang hidup.
Untuk memecahkan problematika kalimat ini, dapat dilakukan dengan cara memberikan tanda baca yang tepat atau kata-kata tambahan yang memang diperlukan, yaitu :
Makna 1 : Orang-mati dilompati kucing-hidup.
Makna 2 : Orang-mati dilompati kucing, hidup.
Makna 3 : Orang,mati, dilompati kucing-hidup.
Contoh lainnya :
(1) Teman Aminah yang cantik sedang sakit.
Maknanya : yang cantik bisa Aminah atau temannya.
(2) Isteri gubernur yang galak itu sedang naik mobil.
Maknanya : yang galak bisa gubernur atau isterinya.
(3) Pengusaha baru membangun pabrik minuman keras di luar kota.
Maknanya : pengusaha yang baru atau baru saja membangun.
(4) Toni dan Selvy sedang pergi ke Mal Delta. Ia tidak mengajak adiknya.
Maknanya : Ia bisa merujuk pada Toni atau Selvy.
Kalimat-kalimat ambigu tersebut dapat diperbaiki menjadi :
(1a) Teman-Aminah yang cantik sedang sakit.
(yang cantik teman Aminah)
(1b) Teman dari Aminah yang cantik sedang sakit.
(yang cantik Aminah)
(2a) Isteri-gubernur yang galak itu sedang naik mobil.
(yang galak isteri gubernur)
(2b) Isteri dari gubernur yang galak itu sedang naik mobil.
(yang galak gubernur)
(yang baru adalah pengusaha)
(3b) Pengusaha baru saja membangun pabrik minuman keras di luar kota.
(yang baru adalah membangun pabrik)
(4a) Toni dan Selvy sedang pergi ke Mal Delta. Toni tidak mengajak adiknya.
Maknanya sudah jelas, yang mengajak adiknya adalah Toni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Masukan dan Komentar Anda