Bila kita berbicara tentang tatacara penulisan kutipan dan catatan kaki, kita tidak bisa melepaskan dari konvensi penulisan. Berdasarkan amatan saya terhadap beberapa kali mengirimkan lomba karya ilmiah untuk siswa kami, ternyata banyak ragam konvensi penulisan. Hampir setiap perguruan tinggi menggunakan konvensi penulisan sendiri. Mereka tidak menggunakan konvensi penulisan dari (Pusat Bahasa) Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa yang merupakan otoritas penyaran berbagai kaidah penulisan khususnya yang berhubungan dengan kebahasaan. Sebagai peserta lomba, terpaksa kami harus meninggalkan kaidah penulisan dari Pusat Bahasa dan mengikuti kaidah penulisan perguruan tinggi tersebut untuk sementara waktu.
Dalam artikel ini, saya kembali menjelaskan kaidah penulisan menurut Pusat Bahasa yang seharusnya digunakan oleh semua kalangan.
Kaidah Mengutip
Kutipan adalah pinjaman pendapat dari seseorang, baik melalui ucapan lisan maupun yang berasal dari cetakan, seperti : buku, koran, majalah, dan sejenisnya. Kutipan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : (a) kutipan langsung, dan (b) kutipan tidak langsung. Kutipan langsung merupakan pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli. Adapun kutipan tidak langsung adalah piajaman pendapat penulis lain yang diambil hanya intisari pendapat tersebut.
Ada beberapa ketentuan dalam melakukan pengutipan. Ketentuan kutipan langsung maupun tidak langsung ada beberapa perbedaan. Ketentuan kutipan Iangsung di autaranya:
1. Kutipan langsung yang tidak lebih dari 4 baris yang akan dimasukkan ke
dalam teks dapat dilakukan dengan cara, yaitu :
a. Kutipan diintegrasikan langsung ke dalam teks,
b Jarak antara baris dengan baris lain 2 spasi,
c. Kutipan diapit dengan tanda kutip,
d Sesudah kutipan selesai diberikan tanda kutip pengarang.
2. Kutipan langsung yang lebih dari empat baris, mengikuti ketentuan berikut :
a. Kutipan dipisahkan dari teks dengan jarak 2,5 spasi,
b. Jarak antara baris dengan bans 1 spasi,
c. Kutipan bisa diapit dengan tanda kutip pengarangnya,
d. Seluruh kutipan dimasukkan ke dalam 5 sampai 7 ketukan.
Bila kutipan dimulai dengan alinea baru maka kutipan itu harus
dituliskan masuk ke dalam lagi 5 sampai 7 ketukan.
Adapun ketentuan penulisan kutipan tidak langsung di antaranya :
a. Kutipan itu diintegrasikan ke dalam teks,
b. Jarak antarspasi 2 spasi,
c. Kutipan tidak diapit dengan tanda titik,
d. Sesudah kutipan seiesai diberikan tanda kutip pengarangnya.
Dengan mengikuti kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah, penyajian
kutipan mengikuti beberapa ketentuan berikut ini.
a. Istilah-istilah seperti ibid, op cit, dan lot cit tidak perlu digunakan
dalam karangan ilmiah karena pembaca tidak akan langsung
mengetahui siapayang membuat pernyataan;
b. Bila nama pengarang dituliskan sebelum bunyi kutipan ketertuannya
sebagai berikut:
- Buatlah dahulu pengantar kalimat seperlunya
- Tulislah nama akhir pengarang, koma, tahun terbit, titik dua, nomor
halaman di dalam tanda kurung; dan
- barulah tampilkan kutipan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Contoh :
Dalam hal fungsi ideologi, Ramlan Subakti (1992:48) menyimpulan ada dua fungsi ideologi, yaitu : pertama, menjadi tujuan dan cita-cita yang hendak dicapai bersama oleh masyarakat; kedua, sebagai pemersatu satu masyarakat, karenanya prosedur penyelesaian konflik yang terjadi dalam masyarakat.
c. Bila nama pengarang dicantumkan setelah kutipan, ketentuannya
sebagai berikut
- Buatlah pengantar kalimat seperlurya
- tampilkan kutipan,
- kemudian tulislah nama akhir pengarang, koma tahun terbit, titik
dua, dan nomor halaman, dan tanda kurung.
Contoh:
Fungsi ideologi ada dua fungsi ideologi, yaitu : pertama, men jadi tujuan dan cita-cita yang hendak dicapai bersama oleh masyarakat; kedua, sebagai pemersatu satu masyarakat. Karenanya prosedur penyelesaian konflik yang terjadi dalam masyarakat harus adil (Surbakti, 1992:48).
d. Bila pengarang 2 orang, ketentuan b daa c di atas berlaku.
Contoh :
Selanjutnya, Subroto dan Pakpahan (1978:12) menyatakan bahwa penangkaran burung perkutut hampir sama dengan burung gelatik. Kedua burung itu hendaknya diberikan privacy. Sangkanya harus menyentuh permukaan tanah, dan dikumpulkan sepasang demi sepasang.
atau:
Penangkaran burung perkutut hampir sama dengan burung gelatik. Kedua burung itu hendaknya diberikan privacy. Sangkarnya menyentuh permukaan tanah, dan dikumpulkan sepasang demi sepasang (Subroto dan Pakpahan (1978:12).
e. Jika diperlukan rujukan lebih dari satu, penyajian kutipannya seperti
berikut.
Contoh:
Hakikat bahasa dapat dipahami berdasarkan ciri-cirinya. Bahasa memiliki ciri-ciri, yaitu: sebagai sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi (Chaer dan Agustina, 1995 : 14; Oka, 1994 : 9).
Dalam hal ini titik koma [;] harus digunakan untuk memisahkan setiap
referensi yang dikutip.
f. Jika sebuah referensi nama pengarangnya lebih dari dua, yang disebutkan
hanya nama pengarang pertama ditambahkan kata dkk. dibelakang nama
pengarang tersebut
Contoh :
Ada pendapat umum yang menyatakan wanita adalah bagian rumah tangga. Tugas wanita yang paling utama adalah menjadi isteri yang baik bagi suaminya (“swarga nunut, neraka katut”, kata orang Jawa), dan menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya. Wanita terutama harus bekerja di sektor domesiik. Kalau pun wanita bekerja di luar rumah tangtangga (sektor publik), itu cuma pekerjaan sampingan (Budiman dkk., 1995 : 101).
Penulisan Cacatan kaki
Catatan kaki atau lebih dikenal dengan footnote. Disebut demikian karena catatan tersebut secara konsisten diletakkan di kaki halaman. Berdasarkan kaidah dari Pusat Bahasa, catalan kaki merupakan keterangan tambahan tentang suatu istilah atau bahkan tambahan penjelasan terhadap data. Catalan kaki dapat pula berupa rujukan yang bukan berupa buku, seperti : hasil wawancara, pidato televisi, hasil rekaman, siaran radio, dan sejenisnya
Bagian yang diterangkan itu diberi (tanda kutipan berupa nomor : 1,2,3, dan setenisnya). Pengetikan nomor dinaikan 1/2 spasi tanpa jarak ketukan. Tempat penulisannya di halaman bawah dibatasi dengan garis 5-10 spasi dari pias kiri. Jarak pembatas dengan catatan kaki bisa dinaikkan 1/2 spasi di depan penjelasannya dan diberi kurung tutup. (Saat ini dengan bantuan komputer (khususnya Word) cara penulisannya jauh lebih mudah karena fasilitas penulisan cacatan kaki sudah ada).
Contoh:
Buwuh berasal dari kata 'mlebu wong ewuh ' artinya memasuki rumah orang yang sibuk, yaitu sibuk mengadakan perhelatan nikah atau khitanan.1 Sedangkan menurut penjelalasan lain, buwuh berasal dari kata 'mbuwang uwuh 'yang berarti membuah sampah2.
-----------------------------------
1.Menurut Pak Supeno, Kepala SDN Klepu II Sudimoro, Kabupaien Nganjuk.
2. Menurut Pak Supardi Kasi Kebudayaan Depdikbud Kabupaten Nganjuk.
Buwuh berasal dari kata 'mlebu wong ewuh ' artinya memasuki rumah orang yang sibuk, yaitu sibuk mengadakan perhelatan nikah atau khitanan.1 Sedangkan menurut penjelalasan lain, buwuh berasal dari kata 'mbuwang uwuh 'yang berarti membuah sampah2.
-----------------------------------
1.Menurut Pak Supeno, Kepala SDN Klepu II Sudimoro, Kabupaien Nganjuk.
2. Menurut Pak Supardi Kasi Kebudayaan Depdikbud Kabupaten Nganjuk.
terimakasih atas ilmu nya :)
BalasHapusterimakasih infonya. GBU o:)
BalasHapus